Harian44 - Jutaan orang di China kembali diperintahkan langsung dari pemerintahnya untuk tidak keluar rumah, seiring wabah virus corona telah mematikan hampir sekitar 500 orang dan menginfeksi lebih dari 24 ribu orang di negeri itu.
Sejak pekan lalu, sekitar 56 juta orang di Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah virus corona, telah diisolasi menyusul larangan transportasi umum dan batasan-batasan lainnya sebagai bagian dari upaya mengendalikan penyebaran wabah coronavirus di wilayah tersebut. Dalam selang beberapa hari, sejumlah kota yang jaraknya jauh dari kota Hubei, juga menerapkan langkah-langkah yang sama.
Dari sepengetahuan Harian44 tepatnya di Hangzhou jaraknya sekitar 175 kilometer barat daya Shanghai, pagar hijau tampak memblokir jalan-jalan di dekat kantor pusat raksasa teknologi China, Alibaba sementara sebuah jet tempur berputar-putar di atas kawasan tersebut.
Alibaba tampak tutup, sementara para kurir masuk dan keluar dari daerah perumahan berpagar di sekitarnya untuk mengantarkan barang-barang belanjaan. Perusahaan itu berada di satu dari tiga distrik di mana sekitar tiga juta orang diberitahu minggu ini bahwa hanya satu orang per rumah tangga yang diizinkan keluar setiap dua hari untuk membeli kebutuhan.
Baca Juga : Sudah 4 Tahun Jadi Buron, Telah Tertangkap Di Cianjur
Setidaknya tiga kota lain di provinsi Zhejiang timur -- Taizhou, Wenzhou dan beberapa bagian Ningbo -- telah menerapkan langkah serupa, yang berdampak pada sekitar 18 juta orang.
Kebijakan yang sama juga diterapkan di dua kota hingga sejauh provinsi paling timur laut China, Heilongjiang dan sejumlah kota lainnya di sepanjang pantai timur.
Di provinsi Henan yang berbatasan dengan Hubei, sebuah distrik di kota Zhumadian memutuskan bahwa hanya satu orang per rumah tangga yang bisa keluar rumah setiap lima hari sekali. Warga yang tinggal disana juga ditawarkan hadiah yang bernilai uang untuk memberikan informasi mengenai orang yang baru pulang dari kota Hubei.