Harian44
- Lubang raksasa kembali muncul di Desa Legoknyenang, RT 5 RW 2, Desa
Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penduduk
di daerah itu dihantui oleh ketakutan karena sampai sekarang, diameter
lubang terus melebar.
Media
dan orang-orang yang ingin melihat lubang raksasa masih merasakan
getaran dan keruntuhan tanah. Polisi pergi ke lokasi kejadian untuk
memasang saluran keamanan di tepi lubang.
Beberapa
warga terlihat rutin memeriksa kondisi lubang sedalam 12 meter dan lebar
16 meter, yang tetap menganga. Selain itu, di depan jalan masuk menuju
sawah adalah batu dan kata-kata 'Waspada Longsor'.
"Sampai
sekarang, lubang itu masih sedikit runtuh dan kami takut terus
membesar. Jarak dari rumah saya lagi sekitar enam meter. Jalan menuju
lorong utama juga harus disentuh karena Selalu ada getaran, "kata Cece
Sudirman (50), warga setempat.
Tentu
saja, Cece dan beberapa penghuni lainnya merasa khawatir karena setiap
kali ada suara gemuruh, getarannya memecahkan kaca dan dinding rumah.
Dia pikir itu terlihat seperti gempa bumi.
"Kaca dan dinding juga bergetar ketika lantai runtuh, mungkin karena jarak dari rumah saya yang lebih dekat ke lubang, ditambah ada beberapa rumah yang berdekatan dan pemiliknya khawatir" kata Cece.
Pemantauan AFP antara lubang dan jalur masuk hanya sekitar 1,5 meter. Dinding bumi di lubang itu tampak retak dan terus runtuh ke bawah. Aliran air atau yang biasa disebut sebagai "tunggul" terus mengalir kencang, secara berlebihan mengikis dinding tanah di tepi lubang.
"Kaca dan dinding juga bergetar ketika lantai runtuh, mungkin karena jarak dari rumah saya yang lebih dekat ke lubang, ditambah ada beberapa rumah yang berdekatan dan pemiliknya khawatir" kata Cece.
Pemantauan AFP antara lubang dan jalur masuk hanya sekitar 1,5 meter. Dinding bumi di lubang itu tampak retak dan terus runtuh ke bawah. Aliran air atau yang biasa disebut sebagai "tunggul" terus mengalir kencang, secara berlebihan mengikis dinding tanah di tepi lubang.
Sisa-sisa lumpur telah berkurang menuju mulut goa yang seharusnya menjadi asal lubang raksasa. Sekadar diketahui, pada September 2018, lubang serupa muncul karena goa yang mengalirkan air ke tanah.
"Pintu
goa masih terlihat sampai jam 6 pagi. Sudah larut karena terkena
tabrakan tanah, yang akhirnya ditutup, meskipun ditutup, intensitas
hujan Sebelumnya terus keluar dari gua, "kata Cece.
Cece berharap pemerintah akan bertindak sebagai bentuk antisipasi agar lubang raksasa itu bisa segera diatasi.
Cece berharap pemerintah akan bertindak sebagai bentuk antisipasi agar lubang raksasa itu bisa segera diatasi.
"Sebenarnya,
saya bosan meminta jawaban, saya sering bertanya kepada para pemimpin
desa dan kecamatan bagaimana melanjutkan, tetapi ternyata tidak ada
tindakan yang diambil," katanya. keluh Cece.