Harian44 - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga Jawa Tengah meluncurkan satu kali guguran lava pijar yang mengarah ke hulu Kali Gendol pada hari Minggu tanggal 26/5 tersebut.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi terhadap Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui keterangan Hanik Humaida dengan keterangan resminya di Yogyakarta, pada hari mMinggu, menyebutkan dua guguran lava yang terpantau dari CCTV pada periode pengamatan pada pukul 00:00-06:00 WIB itu memiliki jarak luncur sekitar 850 meter.
Selain guguran lava tersebut, selama berlangsung itu BPPTKG juga merekam adanya tiga gempa guguran dengan amplitudo sebesar 5-35 mm dan durasi yang cukup lama yaitu 33-86 detik dan 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 10 mm selama 7.8 detik, dan 1 kali lagi terjadi gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 mm dengan durasi 24 detik.
Hasil pengamatan visual menunjukkan bahwa asap kawah untuk sekarang ini bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50 meter ke atas puncak kawah.
Baca Juga : Terjadinya Erupsi Kembali Gunung Agung Membuat 2 Kabupaten Di Bali Hujan Abu
Angin dari gunung tersebut bertiup sangat lemah yang berarah barat. Untuk suhu udara disana adalah 14 hingga 20 derajat celsius, kelembaban udara juga meningkat menjadi 61-87 persen, dan untuk tekanan udara adalah 627.7-708.7 mmHg, mengutip Antara, pada hari Minggu tersebut pada tanggal (26/5).
Hingga sampai pada siang ini BPPTKG juga mencoba tahankan status Gunung Merapi yaitu ada pada Level II atau juga bisa disebut dengan Waspada dan untuk sementara tidak disarankan sekali untuk tidak melakukan kegiatan pendakian terhadap gunung tersebut kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan bencana yang akan dialami.
BPPTKG juga melakukan penghimbauan pada warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Berhubungan jarak luncurnya awan panas dari gunung merapi tersebut, BPPTKG mengimbaukan kepada warga setem[at yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaannya terhadap gunung tersebut.
Masyarakat juga selalu diminta agar tidak mudah terpancing oleh isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak ada sumbernya. Penjelasannya dan untuk tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung kepada Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau bisa juga melalui media sosial BPPTKG.