Harian44 - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, tepatnya di Bali, telah kembali erupsi lagi pada hari Jumat (24/5) pada pukul 19.23 WITA. Yang letusan terjadi itu memuntahkan lava pijar sejauh 2,5 sehingga 3 kilometer ke segala arah.
"Iya telah terjadinya erupsi gunung agung. Tinggi kolom abu tidak dapat teramati. Namun, terdengar suara gemuruh yang sangat kuat di pos pengamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana di Daerah Provinsi Bali, yang terdapat di Denpasar.
Erupsi tersebut terekam pada seismogram yang bekekuatan dengan amplitudo maksimum hingga 30 mm dan durasi sekitar 4 menit 30 detik. Meskipun Gunung Agung itu kembali erupsi, saat ini status gunung tertinggi di Pulau Bali itu masih pada status Level III yaitu (Siaga).
Berdasarkan pada laporan dari relawan Pasebaya, erupsi yang terjadi pada malam ini tidak ada tanda-tanda bahwasannya gunung akan meletus. Ketika api sudah keluar dari gunung tersebutm baru ada peningkatan seismogram. Titik api juga masih terlihat yang sedang membakar semak belukar
Baca Juga : Markas Polisi Dan Kendaraan Polsek Tambelangan Di Bakar Ini Penyebabnya
Dampak dari erupsi tersebut, memiliki beberapa daerah yang ada di Kabupaten Karangasem yang terpapar hujan abu dan pasir yang tebal yakni di Desa Pempatan, Desa Besakih, Desa Menanga, Desa Sebudi, Desa Muncan, Desa Amerta Bhuana, Desa Nongan, Desa Rendang dan juga beberapa wilayah di Kabupaten Bangli yang terdapat di Bali.
Rentin mengimbau masyarakat yang di sekitar Gunung Agung agar tidak beraktivitas di radius 4 kilometer dari kawah puncak tersebut. Zona yang sudah dperkirakan bahayanya maupun sifatnya pada dinamis dan juga gunung tersebut terus dievaluasi hingga dapat diubah pada sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Selain itu juga, masyarakat dihimbau agar melengkapi diri dengan masker pada saat keluar rumah dan senantiasa mengikuti informasi serta arahan dari petugas setempat.