Mengurangi Sampah Plastik di Laut, Indonesia Bekerja Sama Dengan Belanda


 http://harian44.blogspot.com/2019/05/mengurangi-sampah-plastik-di-laut-indonesia-bekerja-sama-dengan-belanda.html

Harian44 - Menteri Koordinasi Kelautan Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Lingkungan Hidup dan Hutan Siti Nurbaya Bakar memulai hari Senin di Kawasan Indah Kapuk, sebuah program penelitian tentang intersepsi limbah plastik menggunakan sistem pembersihan sungai.

Program ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Belanda, diluncurkan sebagai demonstrasi komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70% limbah plastik di laut dari sini tahun 2025.

"Kami akan meminta Badan Penilai Teknologi dan Penegakan (BPPT) untuk merancang apa yang kami butuhkan dari pengalaman kami dengan limbah ini, yang harus kami tambahkan atau kurangi, dan jika kami melakukannya, dampaknya akan banyak." kata Menteri Koordinator Luhut, Kawasan Indah Kapuk, Jakarta.

Menteri Koordinator Luhut mengatakan proyek percontohan ini bertujuan untuk membuktikan kinerja penambangan SCR limbah sungai dan plastik dan operasi pengelolaan limbah untuk memilah plastik lainnya. limbah, sehingga dapat didaur ulang atau dibuang dengan cara yang ramah lingkungan. Diharapkan bahwa proyek percontohan ini akan menghasilkan data nyata tentang limbah sungai dan memberikan solusi pengelolaan limbah terintegrasi.

"Ini akan membawa Indonesia lebih baik, jika Anda melihat bahwa sungai ini bisa baik, jika kita bersihkan, itu akan menjadi kebanggaan bagi kita. Apa yang kita lakukan adalah untuk anak-anak kita dan untuk generasi mendatang," kata Menteri Koordinasi. Luhut.

RCS sendiri adalah sistem yang dibangun dengan tujuan utama membuat samudera bebas dari plastik. RCS ini mengekstraksi sampah plastik yang mengalir ke sungai, menyimpannya dalam kantong besar melalui konveyor, dan kemudian mengangkutnya ke tepi sungai untuk diangkut ke tempat penampungan sementara untuk disortir dan didaur ulang untuk mengurangi jumlah sampah. limbah yang diangkut ke TPA.


Selain itu, Menteri Koordinasi, Luhut, juga meminta setiap perusahaan atau LSM untuk mengadakan CSR di sungai lain untuk membantu limbah yang diolah dalam 3R, yaitu mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. "Jadi, jika ini diberlakukan, itu akan berdampak ekonomi, orang juga akan memiliki pekerjaan," tambahnya.

Dia juga mengatakan bahwa sektor pariwisata tidak akan rusak karena banyaknya sampah. Sebab, jika Laut Indonesia tercemar, itu akan berdampak pada kesehatan ikan di laut.

"Kesehatan pariwisata sangat penting bagi pariwisata, itu adalah alat untuk mendisiplinkan orang-orang kami sehingga orang tahu apakah itu akan berdampak pada lingkungan," kata Menteri Luhut.


 http://pokerjinggalogin.com/

Sementara itu, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol, ​​berterima kasih kepada pemerintah Indonesia karena telah meluncurkan program ini. Selain itu, dapat membantu mengembangkan teknik untuk mengurangi limbah plastik di sungai Indonesia.

"Saya juga lebih bangga karena kami bekerja dengan Indonesia, saya berterima kasih kepada Bapak Luhut atas dukungan yang diberikan pada periode sebelumnya dan masa depan dan saya berharap kami akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bekerja sama lagi di masa depan. "katanya.