Awalnya pinjam duit 1.5 juta dan berakhir menjadi 30 juta

Awalnya pinjam duit 1.5 juta dan berakhir menjadi 30 juta

 http://harian44.blogspot.com/


Harian44 - Di kabarkan bahwa ada Puluhan warga Kota Surabaya yang melakukan laporan kepada Polda Jatim akibat dari terjerat utang yang di pinjam dari aplikasi pinjaman online. Dan saat ini  Mereka tidak bisa mengembalikan utang karena tingginya bunga  yang diberikan dan ketidaksesuaian jumlah pencairan dana.

menurut advokat Tony Suryo  Dia sudah melaksanakan sebuah proses hukum pro bono terhadap sebanyak 25 orang yang terjerat utang dari sebuah aplikasi daring. Dan Semua perkaranya kami laporkan ke Polda Jatim, saat bersama sejumlah kliennya ketika sedang melapor ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim seperti dilansir  Harian44 ,Pada hari Minggu (25/8/2019).

Menurut penjelasannya, sebuah aplikasi pinjaman online awalnya bisa memberi kemudahan pada orang yang ingin utang dikarenakan awalnya tanpa disertai syarat jaminan atau agunan yang gencar dipromosikan serta di jumpai dari sebuah media sosial seperti Facebook, Instagram, dan lain sebagainya.

Baca juga : Cerita Akhir Pekan: Mengulik Budaya Pijat Setelah Cukur Rambut

Namun bunganya cukup besar dan jatuh temponya pendek, seperti kiranya kita berutang sebesar Rp 1,5 juta, keluarnya cuma sebesar Rp 800 ribu dan kita juga harus melunasinya hanya selama seminggu senilai total Rp 1,8 juta Dari penjelasan Tony.

Dengan adanya seorang Pemberian utang tanpa pinjamannya ini, dari penjelasan Tony , sesunggunya tidak ada masalah secara hukum, akan tetapi  masalahnya ketika peminjam tidak dapat untuk membayar sesuai jatuh tempo.

Perusahaan dari aplikasi ini langsung mengerahkan penagih utang atau debt collector dengan cara meneror dengan kata-kata tidak sopan dengan menggunakan pesan pendek di telepon seluler maupun media sosial, dari penjelasan Tony.

Penagih utang secara online ini, juga tidak hanya meneror ke nomor telepon seluler peminjam yang terlibat utang,  bahkan ia juga menujukan pesan kepada nomor telepon seluler para kerabatnya.

Tony juga menyakini bahwa aplikasi ini dapat meretas data-data yang tersimpan dalam telepon seluler para debitur atau nasabah mereka.

"Mereka bisa melihat nomor telepon mana saja milik para kerabat debitur bermasalah yang sering dihubungi dan kemudian menghubunginya satu persatu dengan menebar kata-kata tidak senonoh yang menjelekkan," duga Tony.

Ia mengatakan, karena bunganya mencekik dengan jatuh tempo yang sangat pendek, kebanyakan debitur berutang ke lebih dari dua aplikator pinjaman online dengan tujuan untuk gali lubang tutup lubang.

 http://loginpokerjingga.com/index.php