harian44 – Basel - Ganda putra bernama Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang telah menjadi
juara pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 di Basel, Swiss, pada Minggu
(25/8/2019) malam WIB.
Pada finalnya tersebut, terlihat untuk pasangan Ahsan/Hendra
telah berhasil mengalahkan pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, lewat
pertarungan tiga sesi dengan skor akhir mereka 25-23, 9-21, dan 21-15.
Dalam meladeni pasangan Jepang, Ahsan/Hendra juga sempat
tertekan pada permainan pertama dan kedua. Pada sesi pertandingan pertama,
konsisten serta pengamalanlah yang menjadi sebuah kunci pasangan berjulukan “ the
Daddies “ untuk dapat mengamankan keunggulannya tersebut.
Pada sesi pertandingannya yang kedua, Ahsan/Hendra sama
sekali tak berkutik. Mereka akhirnya bangkit kembali pada permainan ketiga dan
menuntaskan kemenangan dengan skor akhirnya 21-15.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan telah menjadi satu-satunya
sepasang ganda putra yang memenangi tiga gelar dalam 10 tahun. Mereka telah memenangi
gelar pertama pada tahun 2013 di Guangzhou China, yang kemudian pada 2015 di
Jakarta.
Pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis tahun 2013, Ahsan/Hendra
juga ada menggenggam medali emas setelah di final mengalahkan ganda Denmark,
Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Pada final Kejuaraan Dunia tahun 2015, tim putra ganda Ahsan/Hendra
ada naik podium utama setelah menumbangkan ganda China yaitu, Liu Xiaolong/Qiu
Zihan.
Gelar juara dunia pada tahun 2019 yang diraih
Ahsan/Hendra sudah menjadi yang ke-10 bagi Indonesia untuk nomor ganda putra.
Tentu saja, pencapaian ini patut diapresiasikan.
harian44 telah merangkum tiga momen istimewa Mohammad
Ahsan/Hendra Setiawan setelah naik podium di Swiss.
Mengucap Alhamdulillah, Terima Kasih, lalu Membentangkan
Bendera
Dalam pertandingan di Basel, Swiss, Mohammad Ahsan/Hendra
Setiawan tetap selalu mendapat dukungan dari suporter. Sejumlah suporter terus
menerus meneriakkan yel-yel untuk mereka.
Menurut Hendra Setiawan, dukungan dari para suporter tersebut
sangat berarti dalam laga tersebut. Apalagi, mereka sempat kecolongan pada gim
kedua.
Usai pertandingan, Ahsan/Hendra mengucapkan terima kasih
kepas para suporter. Alhamdulillah, merupakan kata pertama yang diucapkan oleh
mulut Ahsan, dalam sesi wawancara resmi dengan BWF seusai laga.
Hendra kemudian melanjutkan dengan ucapan terima kasih
kepada para supporter telah mendukung, baik yang berada di Basel maupun yang
mendukung dari seluruh Tanah Air.
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Menyanyikan sebuah lagu Indonesia Raya merupakan kewajiban
dalam turnamen, setelah sesi pengalungan medali tersebut.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga harus membalik badan
mereka karena posisi podium sempat membelakangi bendera negara yang dikibarkan
tersebut. Hal ini memang sudah biasa terjadi dalam turnamen apapun.
Ahsan/Hendra langsung saja mengambil sebuah posisi berdiri
tegap untuk hormat. Mereka menyanyikan lagu kebangsaan dengan hidmat. Di
podium, Ahsan/Hendra bersama Fajar Alfian/Fajar Alfian/Muhammad dan juga RianArdianto yang meraih medali perunggu.
Mengajak Semua Pasangan ke Podium

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang terkenal dengan
keramahannya. Setelah sesi pengalungan medali, mereka pun langsung mengajak
tiga pasangan lain, yang ada berada di podium, untuk naik ke podium utama
bersama.
Berawal dari Hendra yang menarik Fajar/Rian, kemudian
merangkul tim ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Ahsan dan Rian kemudian
mengajak pasangan dari China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, unggulan kedua dalam
turnamen tersebut, yang tersingkir di semifinal untuk ikut naik podium bersama.
Sayangnya, satu pemain China tak bisa naik podium utama
karena tempat tersebut tidak cukup.