Elemen-elemen Bangsa Diminta untu dapat Bergandengan Tangan Redamkan Suhu Politik Nasional


harian44, Jakarta - Sebagian dari beberapa wilayah di Ibu Kota kini sedang memanas. Sejak dari hari Selasa 24 hingga Rabu 25 September kini, ada banyak ribuan massa yang sedang ramai dalam berdemonstrasi mengepung gedung DPR/MPR, di Jakarta.

Ada banyak fasilitas umum yang telah dirusak massa. Polisi dan massa juga saling bersahutan satu sama lain dalam tindakan kekerasan tersebut. Dan para mahasiswa maupun elemen elemen lain dari para masyarakat yang telah diminta menyudahi untuk memanasi suasana. Pasalnya, untuk permintaan juga sudah direspons semua.

" Kalau menurut saya, jika semua mahasiswa demonya sudah selesai, maka sudah terekspresikan dan sudah direspons semua. Semua sudah mengerti masalahnya terhadap 6 undang-undang juga sudah ditunda. Yang kontroversial tinggal KPK," ucap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie di Jakarta, Rabu 26 September 2019 ini.


Senada, dari beberapa aktivis lintas agama Yenny Wahid, juga ada meminta bukan hanya mahasiswa dan elemen masyarakat yang turun di jalan menjadi sebuah sorotan. Tapi ada juga, dari aparat keamanan, yang dianggap masih menggunakan cara yang refresif.

" Hal apapun ini anak bangsa yang telah dijamin dalam undang-undang untuk bisa menyuarakan pendapatnya. Hak mereka yang untuk merasa aman di negaranya sendiri juga telah dijamin oleh undang-undang. Jadi kita semua harus menghormati itu dan tidak menggunakan kekerasan sama sekali ," ucap Yenny.

Ia juga meminta agar seluruh elemen bangsa agar terus mengendepankan dialog, serta menyikapi dinamika politik saat ini.

" Menyerukan kepada seluruh elemen-elemen dari bangsa agar bisa mengedepankan dialog, dalam menyikapi berbagai macam dinamika dari politik. Ada juga yang termasuk kebuntuan-kebuntuan dari komunikasi. Ini harus dicairkan kembali," ucap dia.

Dia telah meminta pemerintah, DPR, dan juga elite politik di Indonesia agar dapat berjiwa besar dalam menyikapi masukan yang diberikan oleh para mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

" Sehingga tidak ada letupan-letupan yang dapat mengakibatkan konflik-konflik utamanya horizontal di tengah masyarakat," ucap Yenny.

Tinggalkan Cara Kekerasan


Dia juga meminta agar para aparat keamanan, tidak menggunakan cara-cara yang represif dalam menangani aksi-aksi demo kali ini . " Dan unjuk rasa di seluruh Indonesia ini ," tegasnya.

Mahasiswa kini diharapkan dapat menyuarakan aspirasinya tetap sesuai dalam koridor hukum.

" Menggunakan beberapa cara yang damai dan juga mewaspadai supaya tidak ada pihak-pihak yang bisa menunggangi beberapa aksi murni mereka untuk tujuan tertentu," lanjutnya.

Di tempat terpisah, tepat di kantornya, Menko PolhukamWiranto juga memberi sebuah sinyal untuk menghentikan kejadian ini semua. Waktunya duduk bersama untuk bisa saling berdialog.

" Karena kali ini sudah jelas sekali penjelasan dari Presiden dan juga lewat saya juga jelas, penjelasan dari Ketua DPR juga sudah cukup jelas. Hanya tinggal kita memahami bersama untuk kemudian dapat mensinkronkan pemikiran kita sehingga semuanya agar bisa berjalan dengan baik tanpa menimbulkan terjadinya kekhawatiran di masyarakat," ucap Wiranto.


Dia menegaskan bahwa, untuk pihak pemerintah akan terbuka. Namun, menurutnya bukan untuk sekarang ini.


" Setiap saat terbuka kok. Tapi bukan untuk sekarang ini," tegasnya.