harian44, Jakarta – Kini Huawei telah menjual flagship
terbarunya yaitu, Huawei Mate 30, yang telah tersebar di sejumlah negara.
Indonesia pun juga telah dipastikan akan menjadi pasar baru bagi smartphone
tersebut.
" Untuk kehadiran Mate 30 Series dengan segala
keunggulan teknologi dari kamera yang sudah diakui oleh berbagai pihak,
tentunya akan semakin meramaikan pasar smartphone untuk di Indonesia,"
ungkap Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo
Khing Seng, dalam keterangan resminya, Minggu (27/10/2019).
" Kami sendiri juga sudah tidak sabar memberikan
kesempatan kepada konsumen di Indonesia untuk merasakan kembali kecanggihan dari
produk flagship smartphone kami melalui Mate 30 Series," lanjutnya.
Sama seperti para pendahulunya, Mate 30 Pro yang kali ini
akan dibawa ke Indonesia merupakan varian dengan segmen paling atas. Salah satu
dari keunggulan utama smartphone ini yaitu keberadaan empat kamera belakangnya.
Mate 30 Pro yang telah mengusung empat kamera dengan
resolusi dua 40MP untuk wide dan ultrawide, 8MP telephoto, dan 3D depth
sensing. Dalam sejauh ini belum ada konfirmasi tentang tanggal peluncuran seri
Mate 30 di Indonesia.
Dilansir GSM Arena, untuk seri Mate 30 ini sendiri juga telah
mulai dijual di Tiongkok pada 26 September 2019. Huawei menjual Huawei Mate 30
lebih murah daripada harga ritel yang diumumkan di Munich, Jerman.

Varian dasar dari Mate 30 dibanderol 3.999 yuan atau
sekira USD 561, sekira 35 persen lebih murah daripada 799 euro atau sekira USD
874 jika kita bandingkan harga ritel saat diumumkan di acara peluncuran di
Munich. CEO Huawei, Richard Yu, mengumumkan pemangkasan harga tersebut dalam jejaring
sosial Tiongkok.
Varian yang lebih mahal yaitu, Mate 30 Pro yang telah terjual
habis saat peluncuran hari pertamanya. Namun, varian dasar Mate 30 ini masih tersedia.
Konsumen yang ingin membeli Mate 30 Pro harus melakukan pre-order secara
online.
Strategi peluncuran Huawei yang menunjukkan kuatnya upaya
perusahaan untuk menumbuhkan pangsa pasar di tanah kelahirannya. Di sisi lain,
pangsa dalam pasar penjualan global telah dilaporkan mengalami penurunan di
tengah kebijakan pemblokiran oleh Amerika Serikat (AS).
Huawei Mate 30 Meluncur Tanpa Google Play Store
Huawei Mate 30 yang kini hadir dengan kemampuan yang
menarik termasuk empat kamera belakang, tapi tanpa dukungan penuh dari Android.
Dilansir dari Cnet, Huawei Mate 30 berbasis pada Android
open source, yang artinya akan tetap berfungsi seperti perangkat Android.
Namun, untuk smartphone tersebut tidak memiliki berbagai layanan atau juga dari
aplikasi Google, termasuk Maps, Chrome, dan yang paling penting Play Store.
Absennya layanan dan aplikasi Google tersebut disebabkan dari
Huawei yang masih berada dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS).
Hal ini yang telah membuat perusahaan tidak bisa berbisnis dan menggunakan
layanan perusahaan-perusahaan AS, termasuk Google tersendiri.
The Verge yang melaporkan, adanya ketidakhadiran dari layanan
Google pada seri Mate 30 telah disampaikan langsung oleh CEO divisi produk
konsumen Huawei, Richard Yu, saat sedang mengumumkan seri Mate 30 pada
September lalu.
" Kami tidak bisa menggunakan dari inti Google
Mobile Service (GMS), tapi mereka juga bisa menggunakan Huawei Mobile Services
(HMS). Hal ini terjadi karena larangan AS, yang membuat ponsel-ponsel tersebut
tidak dapat menggunakan GMS. Sehingga dapat membuat kami menggunakan HMS yang
menjalankan App Gallery Huawei pada seri ponsel Mate 30," ucap Yu.