Lomba Triathlon Menjadi Sebuah Tontonan Menarik Warga Surabaya


harian44, Jakarta - Ada sebanyak 57 tim, yang masing-masingnya telah beranggotakan 5 orang bersaing di ajang Triathlon yang digelar oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya. Untuk para peserta Triathlon juga telah datang dari berbagai kalangan, mulai pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa hingga kalangan profesi seperti TNI dan Polri.

Kabid Pembinaan Olahraga, Dispora Kota Surabaya, Arief Setya Purwanto mengatakan bahwa, untuk dapat menjadi seorang pemenang para peserta harus pandai dalam memanage waktu. Dalam lomba ini, waktu yang harus dicapai dalam setiap peserta putra itu adalah 22 menit. Sedangkan untuk peserta putri itu 28 menit.

"Intinya bagaimana dapat menjaga kekompakan tim. Memang, dalam satu tim kadang ada peserta yang tertinggal," ucap Arief, Minggu (24/11/2019).

Triathlon merupakan sebuah kegiatan olahraga yang menggabungkan dari tiga cabang, yakni seperti Lari, Renang dan juga Dayung. Untuk dapat memenangkan lomba ini, tak hanya mengandalkan kecepatan dan kekuatan, melainkan dapat ketepatan waktu sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Lomba Triathlon pada kali ini diawali dengan lomba lari, dengan rute larinya dari Taman Ngagel–Jembatan Ujung Galuh–Darmo Kali–Jagir Wonokromo kemudian kantor Jasa Tirta. Jarak tempuh lari yang sepanjang dua kilometer. Sementara untuk jeda antar tim, dibutuhkan waktu sekitar dua menit.

Setelah ada peserta menyelesaikan lari, tahap berikutnya akan di lanjutkan dengan lomba berenang. Rutenya, dimulai depan SDN 1 Ngagel sampai Jembatan Bungkuk, Surabaya, dengan jarak tempuh 200 meter.

Wajib Susuri Sungai dengan Berenang


Etape ini sepertinya adalah yang paling berat bagi peserta, meski radiusnya tak terlalu jauh. Namun, mereka juga wajib menyusuri sungai dengan berenang. Untuk keamanan, unutk setiap peserta dapat menggunakan jaket pelampung berwarna oranye, milik BPB Linmas.

Pada akhir etape renang, pihak panitia akan segera menyiapkan dua hingga tiga perahu karet. Setelah peserta dapat melewati dua tahap yang menguras tenaga, tak jarang peserta kadang kesulitan naik ke atas perahu. Jika dalam selang juga ada beberapa waktu tak mampu naik, petugas yang standby membantu mereka agar bisa melanjutkan tahap dayung yang berikutnya.

Meski terlihatnya terkesan mudah, hanya tinggal menggerakkan dayung, tetapi ada beberapa di antara peserta Triathlon justru kesulitan melaju di tengah arena. Bahkan, ada juga perahu yang lajunya hanya berputar-putar arahnya saja.


Praktisnya, hal tersebut malah menjadi sebuah tontonan yang dapat menghibur bagi warga yang menyaksikan di pinggir kali. Di stren Kalimas, banyak juga warga yang menonton lomba Triathlon, karena letak tempat tinggal mereka hanya beberapa meter dari bantaran sungai.

" Ayo cepat, jangan muter-muter saja, " teriak penonton.

Untuk sampai di garis finish tersebut ada di Taman Ngagel, para peserta harus bersusah payah mengayuh perahu dengan jarak sejauh 300 meter. Lomba Triathlon biasanya diselenggarakan di sekitar Taman Prestasi.

Pengalihan beberapa lokasi lomba, karena debit air terdapat di area Taman Prestasi yang kecil. Dengan kegiatan lomba ini, peserta juga diharapkan, bisa mengenalkan fun water sport kepada masyarakat, dan menjaga kebersihan lingkungan sungai.


" Selain itu untuk dapat melatih fisik dan kekompakan tim atau komunitas yang juga mengikuti lomba ini," pungkas Arief.