Jokowi Telah Meminta Agar Pertamina Tambah Dana Riset Industri Minyak Nabati


harian44, Jakarta - Bapak Presiden Joko Widodo kini telah meminta kepada PT Pertamina (Persero) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk dapat menambah beberapa kucuran dana riset untuk membangun kembali pengembangan industri katalis minyak nabati.

Menurut dia, saat ini untuk Pertamina masih membutuhkan 50 katalis. Namun hanya ada tiga katalis yang dapat diproduksi dalam negeri sementara untuk sisanya hasil impor.

" Untuk saat ini kita sudah memiliki kemampuan produksi katalis itu sendiri. Nantinya akan kita tindaklanjuti dalam beberapa ratas khusus. Kita saat ini juga ingin agar bisa produksi dengan bahan produksi sendiri," kata Bapak Jokowi dalam Rakornas Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasionas di Tangerang Selatan, Kamis (30/1/2020).

Dalam acara tersebut, dapat kita lihat bahwa Bapak Jokowi juga masih sempat berbincang dengan Kepala Tim Riset Katalis dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Subagjo. Kepada Jokowi, Subagjo pun menceritakam bahwa selama ini untuk Pertamina juga telah memberikan bantuan berupa alat dengan harga Rp8 miliar.

Sementara itu, BPDPKS juga telah memberikan dana riset yaitu sebanyak Rp35 miliar. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga telah menilai adanya dana riset dari Pertamina dan BPDPKS sangatlah kecil.

" Pertamina kini bukan bantuan. Uang sebesar Rp 8 miliar (untuk Pertamina) itu masih kecil. (Dana Sawit) itu juga kecil. Dana sawit kita mendekat dengan angkat Rp35 triliun, untuk apa disimpan saja," ucapnya.

Perintah Jokowi

Dia mengaku bahwa ia telah memerintahkan agar bantuan dana riset ke ITB untuk mengembangkan industri katalis bisa semakin banyak.

Pasalnya, riset katalis dalam minyak nabati yang telah dilakukan oleh Subagjo dan tim sejak 1982 membantu proses pengolahan minyak dari kelapa sawit menjadi bensin dan telah diesel nabati. Kemudian, mengubah minyak kelapa menjadi avtur.


"Ini menurut saya luar biasa," tuturnya.

Bapak Jokowi juga ingin agar semua pihak mendukung riset yang dilakukan oleh Subagjo dan tim ITB. Hal tersebut juga dapat sejalan dengan rencana pemerintah yang saat ini sedang menggencarkan program B30.

" Ini bukan sesuatu yang mustahil. Saat ini kita sudah punya banyak pakar dan ahli hebat di banyak institut dan universitas. Yang antara lain tentu sudah banyak yang berhasil membuat katalis. Katalis itu yang mengubah mintyak sawit menjadi solar," tegas Jokowi.