Pria Ini Sulap Limbah Plastik jadi Karya Seni Cantik


Harian44, Jakarta - Saat ini di berbagai negara di belahan dunia termasuk negara Indonesia mempunyai masalah terkait sampah dan limbah khususnya plastik.


Limbah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk melebur. Hingga saat ini, produksi plastik hingga kini masih terus berlanjut seperti pada pembuatan bungkus makanan.

Melihat fenomena ini, salah satu pria di Lumajang, Jawa Timur mempunyai inovasi yang melibatkan sampah, yaitu membuat lukisan dengan bahan dasar limbah plastik.

Syaiful (32) warga Desa Rojopolo, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur membuat limbah plastik menjadi karya seni bernilai tinggi. Limbah-limbah plastik tersebut dijadikannya sebagai sebuah lukisan.

Awalnya, ia resah melihat banyaknya tumpukkan sampah plastik di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Kemudian ia berpikir untuk membuat sesuatu hal dari sampah tersebut.

"Pengen yang unik lagi, tapi apa ya? Ternyata limbahlah yang menjawabnya. Karena apa ya, saya liat di lingkungan itu limbah plastik sangat banyak, di jalan-jalan gitu banyak, dan kemudian limbah plastik itu, setelah saya pelajari itu, hancurnya leburnya memakan waktu 450 tahun. Terus bagaimana nanti anak cucu kita nanti ketika saya sudah tidak bisa membantu mereka untuk menanggulangi limbah plastik?” ujar Syaiful.



Ternyata, Lukisan yang dijual oleh Syaiful mendatangkan minat dari penggemar lukisan di berbagai daerah. Bahkan, beberapa kolektor di Jawa Timur pun banyak yang memesan lukisan dari sampah plastik ini.

"Kalau harga relatif ya, menurut saya seberapapun harga itu, tidak bisa diukur dengan seni itu sendiri. Jadi, kalau kita melihat dari modal, mungkin dari dasarnya memang tidak mahal karena itu gratis, tinggal memungut dari lingkungan. Tapi seni nya itu yang tidak dapat ditukar dengan rupiah," kata salah satu penggemar lukisan, Deddy Firmansyah.




Harga dari lukisan sampah plastik yang dijual Syaiful ini dijual dengan harga bervariasi dan tergantung ukuran serta tingkat kerumitannya, mulai dari Rp 200.000 sampai Rp 500.000.